Jooneechees.com – Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki dari sebagian bangsa Indonesia yaitu kuliner tradisional. Kuliner ini tidak hanya dibuat untuk memberikan kepuasan lidah dan perut, tapi di dalamnya juga terdapat kandungan juga nilai filosofis yang sarat makna. Karena tumbuh bersama adat dan budaya suatu masyarakat yang khas, makanan tradisional juga sering berfungsi sebagai simbol. Simbol ini yang kemudian digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kehidupan, bahkan beberapa kuliner tradisional di bawah ini jadi kuliner yang tentunya sudah tidak asing. Berikut makna filosofi kuliner Indonesia.
Makna Filosofi Kuliner Indonesia, Ada Kuliner Kesukaanmu?

Siapa yang tidak mengenal kue yang satu ini, kue apem merupakan makanan tradisional yang mirip dengan serabi. Makanan ini terbuat dari campuran tepung beras, telur, santan, gula, garam dan tape, sebelum dikukus atau dibakar campuran ini akan didiamkan selama satu malam sebelum di masak. Penamaan ini diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu afwan dan affuwun yang memiliki arti maaf atau ampunan, oleh karena itu apem menjadi simbol permohonan maaf kepada Tuhan.
Bentuk apem yang bulat melambangkan tempat untuk berdoa, tidak hanya itu saja, sejak zaman dahulu kue apem selalu menjadi makanan yang biasa digunakan pada tetangga dan sanak saudara. Sehingga kue ini juga melambangkan kesederhanaan dan simbol untuk sedekah.

Klepon jadi salah satu makanan tradisional populer, cemilan tradisional ini memiliki tekstur lembut, manis, dan gurih begitu disantap. Klepon ini terbuat dari tepung beras yang dibentuk bola, di dalamnya diberikan isian gula merah dan luarnya ditaburi kelapa parut. Biasanya klepon berwarna hijau karena pewarna alami yang berasal dari daun suji atau pandan, ada banyak sekali kebaikan yang dapat dipelajari dari klepon, bahan-bahan untuk membuatnya mudah didapatkan dan proses pembuatannya sederhana. Hal ini membuat klepon menjadi simbol untuk kesederhanaan, kemudian rasa manis gula aren yang tersembunyi menyimbolkan bahwa walaupun tidak terlihat dari luar, kebaikan hati sangat penting dimiliki.
Warna hijau klepon juga memiliki makna lambang kehidupan, bentuknya yang bulat tidak sempurna, melambangkan hidup manusia yang memiliki sifat tidak sempurna dan tidak diketahui ujungnya. Walaupun begitu manusia harus tetap menjaga hatinya agar tetap hidup dengan kebaikan, parutan kelapa yang bertabur pada bagian luar klepon tidak bisa didapat dengan satu proses, kelapa harus dikupas dari kulitnya, serabut, hingga batoknya, baru mengambil daging dan di parut. Hal ini menunjukkan berbagai proses harus dilalui siapapun agar bisa mendapatkan sesuatu.

Kuliner tradisional yang satu ini jadi salah satu kuliner yang paling banyak dicari saat bulan Ramadhan, makanan tradisional berkuah santan dengan campuran gula merah ini biasanya memiliki berbagai isian seperti pisang, ubi, singkong, kolang-kaling dan yang lainnya. Kolak juga memiliki makna yang dalam, nama kolak diyakini berasal dari kata khalaqa yang artinya menciptakan atau khaliq yang artinya pencipta, penamaan ini diambil dengan tujuan siapapun yang memakan kolak akan teringat pada Sang Pencipta.
Isian kuah kolak juga bukan sembarang isian, walaupun kita sering melihat kolak dengan isian pisang, pisang yang digunakan biasanya jenis pisang kepok, yang mana pisang ini memiliki arti kepok. Maknanya kita harus kapok dan bertaubat atas dosa yang pernah kita lakukan, contohnya kolak yang menggunakan isian ubi jalar atau telo pendem. Ubi ini memiliki makna bahwa kita harus mengubur segala kesalahan yang sudah kita lakukan. Sehingga ketika berbuka dengan kolak seolah diingatkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, kebiasaan berbagi kolak juga merupakan kebiasaan yang memiliki makna harus banyak melakukan kebaikan pada siapapun.

Hidangan kuliner yang satu ini jadi salah satu kuliner wajib dalam beberapa acara. Nagasari merupakan kue tradisional yang terbuat dari campuran adonan tepung beras, tepung sagu, santan dan gula. Adonan ini kemudian diisi dengan irisan pisang, setelah itu dibungkus daun pisang dan dimasak dengan cara dikukus, Nagasari memiliki tekstur yang lembut dan lengket.
Maka dari itu, makanan ini biasanya menjadi simbol untuk mempererat persaudaraan, gak heran kalau kamu sering melihat hidangan ini pada acara pernikahan, pengajian, atau acara lainnya. Selain itu nagasari juga memiliki arti harapan, harapan agar pasangan yang kelak akan menikah dapat hidup rukun selamanya. Itulah beberapa makna filosofi kuliner Indonesia yang sangat populer.