Jooneechees.com – Kalau kamu sering wara-wiri berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia kamu perlu mencicipi berbagai kulineran unik di sana. Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai kulineran unik dengan nama paling aneh, seperti kulineran nama sampah yang ternyata sering membuat pembelinya rela antri. Namanya menarik karena memiliki istilah sampah atau sinonim kata tersebut.
Istilah Sampah juga belum tentu sebagai kata-kata sampah, tetapi masih bisa berhubungan dengan hal yang kotor. Kerennya lagi meskipun namanya nyeleneh, para pembeli makanan tersebut sangat tertarik dan ingin merasakan cita rasa kulineran unik itu. Apa kamu ingin tahu juga kulineran dengan nama sampah yang sebenarnya enak disantap? Kalau kamu ingin tahu juga langsung saja kita bahas berbagai deretan kuliner terunik dengan nama sampah, tetapi tetap buat para pembelinya rela antri seperti berikut.
Sederet Kulineran Nama Sampah yang Bikin Pembeli Rela Antri

Kulineran nama sampah yang bikin pembeli jadi rela antri pertama, yaitu ada sego resek dari Malang. Resek itu artinya nasi di dalam tas plastik, pada dasarnya istilah ini ditunjukkan untuk makanan nasi bungkus yang akan dibuang. Namanya memang tidak menggugah selera, tetapi jangan salah, kulineran ini menjadi favorit banyak orang setelah mencicipi pertama kalinya. Kulinernya juga sudah ada dari tahun 1963 dan mulai berkembang di berbagai daerah Malang. Ketika pertama kali muncul, hidangannya belum banyak yang tahu dan hanya pada saat dibawa ke Surabaya, lebih banyak orang menikmati hidangan ini.
Kuliner nya mirip dengan nasi goreng tapi bedanya, makanan ini pakai bawang merah, bawang putih, merica, garam dan bumbu masak sebagai inti. Kenapa hidangan memiliki istilah sampah? Karena ada bahan lain yang digunakan, penggunaan nasinya tidak fresh karena sudah matang dari sehari yang lalu, mie, bihun, kol, sayur seadanya, suwiran ayam, bakso, sosis, telur. Saat dimasak para penjual kuliner ini menghasilkan 80 porsi dan bahan yang asal digunakan banyak menyebabkan tampilan seperti menumpuk dan dicampur-campur.

Selanjutnya ada soto sampah Jogja dan hidangan soto ini sudah menjamur di area Solo sampai Yogyakarta. Awal kulineran yang muncul pada era 70-an dan hidangannya booming karena memiliki nama yang aneh. Jadi tidak aneh kalau kulineran satu ini mudah sekali ditemukan sampai sekarang di area Solo sampai Yogyakarta. Pada dasarnya, hidangannya mirip soto daging umum dari segi kuah. Tetapi, yang membuat beda adalah topingnya yakni berisikan tauge, kol, bihun dan gaji sapi.
Terlihat sangat sederhana dan terkesan hidangan yang murah tetapi jangan salah kalau soal rasa. Banyak orang yang belum pernah mencicipi soto sampah Yogyakarta ini, apalagi tampilannya membuat orang skeptis dan kurang bagus sebagai masalah utama. Hidangan ini kesannya berantakan kolnya juga banyak yang mengembang persamaan gaji yang sangat kental. Warna kuahnya berkabut karena tidak jernih, di balik penampilan jelek itu ada cita rasa soto mantap yang murah meriah soto ini. Dijamin kamu nggak akan nyesel mencicipi kulineran satu ini.

Kamu juga perlu tahu ada yang namanya nasi kentut di Medan yang memang memiliki konotasi negatif sama seperti kulineran sampah di atas. Tetapi, jangan salah sangka dulu! Nasi yang diberi nama kentut ini hidangan yang diracik menggunakan daun bernama kentut asal Medan. Kalau kamu mencari di Google, daun ini mampu memperlancar pencernaan dan menghasilkan gas untuk mendorong keluar kotoran di usus.
Dari namanya saja membuat orang jadi tidak aneh kalau hidangan ini menggunakan nama nasi kentut. Bentuk hidangannya mirip dengan nasi gurih yang memiliki berbagai topping. Bedanya, nasi dimasak mengeluarkan rempah khas Medan dan menggunakan daun kentut. Nasinya ini disajikan dengan lauk dan topping seperti: ikan teri, pepes oncom, kentang pepes, tumis sayur, ayam goreng, tahu tempe dan sambal terasi. Pilihan sambalnya sendiri sangat banyak ada sambal terasi, sambal ijo dan sambal bawang.

Terakhir ada kulineran dengan nama sampah yang bikin pembeli malah makin antri di Riau yaitu mie lendir. Mie lendir ini namanya terkesan sampah karena menjijikan. Tapi Siapa sih yang tidak suka dengan mie lendir? Dijamin orang yang tinggal di Riau pasti sangat menyukainya, tetapi orang yang belum tahu pasti akan terkesan jijik dan merasa mienya sudah basi karena namanya saja mie lendir.
Namun kenyataannya, kuliner atau makanan ini namanya saja yang aneh, soal cita rasa dijamin nikmat dan wajib kamu coba. Secara sederhana hidangannya disiram dengan kuah saus kacang rempah. Kuah yang kental untuk disiram di atas mie seperti terlihat berlendir tampilannya karena lengket-lengket. Hal inilah yang membuat namanya jadi mie lendir. Kalau kamu ke Riau pasti Mie lendir ini menjadi kulineran yang sering disukai banyak orang tidak heran banyak yang rela antri untuk menyantap kulineran nama sampah alias mie lendir ini.