jooneechees.com – Ada beberapa hal yang dapat mempertahankan kuliner lokal tren di 2021 , di masa pandemi Covid-19 ini membuat banyak pengusaha kuliner harus memutar otak dan mencari cara bagaimana untuk mempertahankan produk kulinernya. Tren kuliner setiap tahunnya selalu berubah-ubah, tren kuliner tahun lalu mengalami perubahan karena adanya pandemi Covid-19, sejak awal tahun 2020 sampai saat ini pun selalu mengalami perubahan. Namun tidak sedikit pelaku usaha kuliner lokal merasa tidak percaya diri untuk mengembangkan bisnisnya, tidak perlu khawatir, berikut ini ada beberapa hal yang membantu bisnis kuliner kamu
Hal Yang Dapat Mempengaruhi Kuliner Lokal Tren Di 2021
- Mampu Beradaptasi
Melihat kondisi sekitar dimana masih dalam pandemi Covid-19, membuat pelaku usaha kuliner lokal harus mampu beradaptasi dengan memberikan inovasi baru agar tidak hilang dimakan oleh zaman. Menurut Arto di tahun 2021 ini tentunya akan ada tren kuliner baru yang semakin kuat hasil dari tren di tahun sebelumnya, misalnya ada frozen food atau ready to cook, keduanya akan semakin canggih mulai dari kemasan hingga inovasi produknya. Sebagai pelaku usaha kuliner untuk mempertahankan kuliner lokal agar tetap diingat tentunya menjadi sebuah tantangan yang cukup sulit, Arto sendiri menyebutkan kalau kuncinya bukan dari masyarakat namun dari produk kuliner tersebut, “Dari sisi perusahaan atau brand dia harus mampu berkomunikasi. Komunikasi itu bukan hanya sekadar promo, tapi juga mampu membangun hubungan yang personal dengan pasarnya,” ucap Arto Biantoro selaku pakar brand sekaligus brand activitst. - Bangun Hubungan Secara Online Dan Offline
Untuk dapat mempertahankan kuliner lokal tren di tahun 2021 ini, media social menjadi peran penting yang wajib dimanfaatkan bagi para pelaku usaha. Media sosial dapat membangun hubungan tersebut, namun Arto menyarankan agar pelaku usaha kuliner tidak hanya fokus pada penjualan secara online saja namun juga tetap fokus pada penjualan offline. Arto juga menyebutkan antara online dan offline tidak dapat ditentukan mana yang lebih efektif, keduanya harus saling berkesinambungan agar suatu produk dapat berjalan dengan seimbang. “Online sendiri tidak bisa berhasil kalau gak ada offline, offline gak bisa bertahan kalau ada online. Jadi dua-duanya harus seimbang” ucap Arto, hubungan secara online dapat memanfaatkan media sosial seperti instagram, Twitter, Facebook dan lainnya , kamu hanya tinggal menentukan pasar mana yang ingin kamu tuju. - Tips Menggunakan Media Sosial
Peran media sosial bukan untuk menjamin suatu produk menjadi laku, menurut Arto media sosial dijadikan sebagai ruang antara supply dan demand. Namun hal tersebut kembali pada produk yang ditawarkan, suatu produk harus memiliki makna tentang apa yang dibutuhkan oleh pasar, jika tidak ada makna maka transaksi tidak pernah terjadi. “Setiap produk yang dibuat harus mampu menyelesaikan sebuah masalah yang ada di dalam lingkungan mereka, produk harus relevan dengan pasarnya, misalnya imun booster sekarang banyak orang yang butuh produk tersebut untuk menguatkan imannya di tengah pandemic” ucapnya. - Seberapa Efektif Penggunaan Influencer
Untuk dapat mempertahankan kuliner lokal tren di tahun 2021 dalam penggunaan Media Sosial banyak pelaku usaha yang mengandalkan influencer. Namun seberapa efektifkah penggunaan influencer dalam mempromosikan brandnya? Arto menjelaskan kalau penggunaan influencer dapat jadi menguntungkan pada tahap-tahap awal untuk pengenalan produk. Namun, kembali lagi kalau semua tergantung pada produk yang ditawarkan, “Influencer di sini kan hanya sebagai bintang iklan dari produk tersebut, nah tantangannya adalah gimana proses itu terus berjalan. Kadang kita hanya berhenti di influencer” ucap Arto, ia juga menegaskan kalau pelaku usaha kuliner seharusnya bisa mandiri. - Kecilkan Pasar
Ada kesalahan yang sering tidak disadari oleh pelaku usaha kuliner, kesalahan tersebut adalah memperbesar pasar untuk mendapatkan keuntungan yang sebesarnya. “Kalau kita memiliki suatu produk, namun produk kita dikenal di kecamatan kita, berarti bran kita tuh nomor satu di kecamatan itu. Nanti pelan-pelan ke kecamatan yang lain hingga dikenal satu provinsi misalnya” ucap Arto, tapi sayangnya pelaku usaha kuline langsung membangun pasar luas, padahal tidak mudah untuk mengelola pasar yang Luas.